Proses pembuatan undang-undang di Indonesia melibatkan berbagai pihak, terutama lembaga legislatif. Lembaga ini memiliki peran penting dalam menciptakan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Dalam sistem pemerintahan Indonesia, lembaga legislatif berfungsi sebagai wakil rakyat yang bertugas membuat undang-undang. Proses legislasi di Indonesia melibatkan beberapa tahap, mulai dari penyusunan rancangan undang-undang hingga pengesahan undang-undang.
Poin Kunci
- Memahami peran lembaga legislatif dalam proses pembuatan undang-undang.
- Mengenal struktur dan fungsi lembaga legislatif di Indonesia.
- Mengetahui tahapan proses legislasi di Indonesia.
- Memahami pentingnya peraturan perundang-undangan dalam pemerintahan.
- Mengenal lembaga legislatif sebagai wakil rakyat dalam pemerintahan.
Pengantar Lembaga Legislatif di Indonesia
Lembaga legislatif merupakan salah satu pilar penting dalam struktur pemerintahan Indonesia. Lembaga legislatif di Indonesia memainkan peran vital dalam proses legislasi dan pembuatan kebijakan publik. Dengan sejarah yang panjang, lembaga ini telah berkembang menjadi institusi yang kuat dan berpengaruh.
Sejarah Lembaga Legislatif
Sejarah lembaga legislatif di Indonesia dimulai sejak masa kolonial Belanda, dimana Volksraad dibentuk pada tahun 1918 sebagai awal mula badan perwakilan rakyat. Seiring waktu, lembaga ini terus berkembang hingga terbentuknya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada era reformasi.
Fungsi dan Peran Lembaga Legislatif
Lembaga legislatif memiliki beberapa fungsi utama, antara lain membuat undang-undang, mengawasi jalannya pemerintahan, dan mewakili aspirasi masyarakat. Fungsi legislasi ini dijalankan melalui proses yang kompleks dan melibatkan berbagai pihak.
Dalam menjalankan fungsinya, lembaga legislatif juga berinteraksi dengan lembaga eksekutif dan yudikatif untuk menciptakan sistem pemerintahan yang seimbang.
Struktur Lembaga Legislatif Indonesia
Indonesia memiliki lembaga legislatif yang terbagi menjadi dua dewan utama. Struktur ini dirancang untuk memastikan bahwa proses legislasi berjalan efektif dan representatif.
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah salah satu komponen utama lembaga legislatif Indonesia. DPR memiliki peran penting dalam proses legislasi, termasuk pembuatan undang-undang dan pengawasan terhadap jalannya pemerintahan.
DPR terdiri dari anggota yang dipilih melalui pemilihan umum. Jumlah anggota DPR ditentukan berdasarkan hasil pemilihan dan alokasi kursi yang berlaku.
Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) adalah lembaga legislatif yang mewakili kepentingan daerah. DPD memiliki peran dalam proses legislasi yang berkaitan dengan kepentingan daerah dan otonomi daerah.
DPD terdiri dari perwakilan dari setiap provinsi di Indonesia, yang dipilih melalui pemilihan umum. DPD berfungsi sebagai wakil daerah dalam proses legislasi nasional.
Sistem Pemilihan Anggota Legislatif
Pemilihan anggota legislatif merupakan proses krusial dalam sistem demokrasi Indonesia. Proses ini tidak hanya menentukan komposisi lembaga legislatif tetapi juga mempengaruhi arah kebijakan publik.
Proses Pemilihan Umum
Pemilihan umum (Pemilu) adalah mekanisme yang digunakan untuk memilih anggota legislatif. Pemilu di Indonesia diselenggarakan secara periodik, biasanya setiap lima tahun, untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Proses Pemilu melibatkan beberapa tahapan, mulai dari pendaftaran calon, kampanye, hingga pemungutan suara. Komisi Pemilihan Umum (KPU) adalah lembaga yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan Pemilu.
Kriteria untuk Calon Anggota
Untuk menjadi calon anggota legislatif, seseorang harus memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan oleh undang-undang. Kriteria ini meliputi:
- Warga Negara Indonesia
- Memenuhi syarat usia minimum (21 tahun untuk DPR)
- Tidak pernah dihukum penjara lebih dari 5 tahun
- Memiliki integritas dan kapabilitas yang baik
Selain itu, calon anggota legislatif juga harus mendaftar melalui partai politik atau jalur independen, tergantung pada ketentuan yang berlaku.
Kriteria | Deskripsi |
---|---|
Warga Negara Indonesia | Calon harus menjadi warga negara Indonesia |
Usia Minimum | 21 tahun untuk DPR |
Integritas | Memiliki reputasi baik dan tidak memiliki catatan kriminal |
Proses Pembuatan Undang-Undang
Proses pembuatan undang-undang di Indonesia melibatkan berbagai tahapan yang kompleks dan memerlukan koordinasi yang baik antara lembaga legislatif dan eksekutif. Legislasi di Indonesia merupakan proses yang dinamis dan terus berkembang.
Tahapan Pembuatan Undang-Undang
Pembuatan undang-undang di Indonesia melalui beberapa tahapan penting, yaitu:
- Pengusulan rancangan undang-undang oleh pemerintah atau anggota DPR.
- Pembahasan rancangan undang-undang dalam rapat-rapat internal DPR.
- Sidang paripurna DPR untuk membahas dan mengesahkan rancangan undang-undang.
Setiap tahapan memerlukan kesepakatan dan kompromi antara berbagai pihak untuk mencapai hasil yang optimal.
Rapat dan Diskusi Internal
Rapat dan diskusi internal merupakan bagian krusial dalam proses legislasi. Dalam rapat-rapat ini, anggota DPR membahas secara mendalam substansi rancangan undang-undang, melakukan perubahan jika diperlukan, dan mencapai konsensus.
Diskusi internal juga memungkinkan anggota DPR untuk mempertimbangkan berbagai perspektif dan masukan dari masyarakat, sehingga menghasilkan undang-undang yang lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dengan demikian, proses pembuatan undang-undang di Indonesia tidak hanya melibatkan prosedur formal, tetapi juga dialog dan negosiasi yang intensif antara berbagai pemangku kepentingan.
Fungsi Legislasi dalam Pemerintahan
Fungsi legislasi adalah fondasi bagi pemerintahan yang demokratis dan transparan. Dalam konteks ini, legislasi tidak hanya tentang pembuatan undang-undang, tetapi juga mencakup pengawasan terhadap eksekutif dan representasi rakyat.
Legislasi yang efektif memerlukan kekuatan legislatif yang memadai. Kekuatan legislatif ini memungkinkan lembaga legislatif untuk menjalankan fungsinya dengan baik, termasuk dalam pembuatan undang-undang dan pengawasan.
Kekuatan Legislatif
Kekuatan legislatif mencakup kemampuan untuk mengusulkan, mengubah, dan mengesahkan undang-undang. Selain itu, lembaga legislatif juga memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang oleh eksekutif.
Fungsi | Keterangan |
---|---|
Membuat Undang-Undang | Legislasi memiliki wewenang untuk mengusulkan dan mengesahkan undang-undang. |
Mengawasi Eksekutif | Legislasi melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang oleh eksekutif. |
Hubungan dengan Eksekutif
Hubungan antara legislatif dan eksekutif adalah saling terkait dan saling mempengaruhi. Eksekutif menjalankan undang-undang yang dibuat oleh legislatif, sementara legislatif mengawasi pelaksanaan undang-undang tersebut.
“Keseimbangan antara kekuasaan legislatif dan eksekutif sangat penting untuk menjaga stabilitas pemerintahan.”
— Seorang Pakar Hukum
Dalam sistem pemerintahan presidensial, seperti di Indonesia, hubungan antara legislatif dan eksekutif dapat mempengaruhi kebijakan publik dan arah pembangunan negara.
Oleh karena itu, penting bagi kedua lembaga ini untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam menjalankan fungsi masing-masing.
Peran DPR dan DPD dalam Legislatif
Lembaga Legislatif Indonesia memiliki dua badan utama, yaitu DPR dan DPD, yang memainkan peran penting dalam proses legislasi. Keduanya memiliki tugas dan wewenang yang berbeda namun saling melengkapi dalam menjalankan fungsi legislasi.
Tugas Utama DPR
DPR atau Dewan Perwakilan Rakyat memiliki beberapa tugas utama dalam proses legislasi. Tugas DPR meliputi:
- Membuat dan mengesahkan undang-undang
- Mengawasi pelaksanaan undang-undang
- Memberikan persetujuan atas anggaran negara
DPR juga memiliki peran penting dalam proses checks and balances terhadap kekuasaan eksekutif.
Tugas Utama DPD
DPD atau Dewan Perwakilan Daerah memiliki tugas yang berbeda namun tidak kalah pentingnya. Tugas DPD meliputi:
- Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam hal legislasi yang berkaitan dengan daerah
- Mengawasi pelaksanaan undang-undang di daerah
- Menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat daerah
DPD berperan sebagai wakil daerah dalam proses legislasi, memastikan bahwa kepentingan daerah terwakili dalam pembuatan undang-undang.
Dengan demikian, DPR dan DPD bersama-sama menjalankan fungsi legislasi yang efektif dan representatif. Kerja sama antara kedua lembaga ini sangat penting untuk menciptakan undang-undang yang seimbang dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pengawasan terhadap Eksekutif
Dalam sistem pemerintahan Indonesia, pengawasan terhadap eksekutif dilakukan oleh lembaga legislatif melalui berbagai mekanisme. Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa tindakan eksekutif selaras dengan undang-undang dan kepentingan masyarakat.
Mekanisme Pengawasan DPR
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memiliki beberapa mekanisme pengawasan terhadap eksekutif, antara lain:
- Interpelasi: Hak DPR untuk meminta penjelasan kepada pemerintah mengenai kebijakan atau tindakan pemerintah yang dianggap penting dan strategis.
- Angket: Alat pengawasan yang digunakan DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu masalah yang dianggap penting.
- Kunjungan Kerja: DPR melakukan kunjungan ke lapangan untuk memantau pelaksanaan program-program pemerintah.
Mekanisme ini memungkinkan DPR untuk mengawasi tindakan eksekutif secara efektif dan memastikan bahwa kebijakan pemerintah dilaksanakan sesuai dengan rencana.
Fungsi Pengawasan DPD
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) juga memiliki peran dalam pengawasan terhadap eksekutif, terutama dalam hal yang berkaitan dengan daerah. DPD dapat melakukan pengawasan dengan:
- Mengajukan usul kepada DPR terkait masalah yang berkaitan dengan otonomi daerah.
- Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang di daerah.
- Mengadakan kunjungan kerja ke daerah untuk memantau pelaksanaan program pemerintah.
Dengan demikian, DPD berperan penting dalam memastikan bahwa kebijakan pemerintah di tingkat daerah dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Pengawasan terhadap eksekutif oleh lembaga legislatif merupakan elemen penting dalam menjaga keseimbangan kekuasaan dan memastikan pemerintahan yang baik. Melalui mekanisme pengawasan yang efektif, DPR dan DPD dapat memastikan bahwa tindakan eksekutif transparan, akuntabel, dan sesuai dengan kepentingan masyarakat.
Hubungan Lembaga Legislatif dengan Masyarakat
Hubungan antara lembaga legislatif dan masyarakat sangat vital dalam memastikan bahwa aspirasi masyarakat terwakili dalam undang-undang. Lembaga legislatif yang responsif terhadap kebutuhan masyarakat dapat menciptakan hukum yang lebih sesuai dengan realitas sosial.
Keterlibatan Publik dalam Proses Legislasi
Keterlibatan publik dalam proses legislasi menjadi kunci keberhasilan lembaga legislatif dalam menjalankan fungsinya. Dengan adanya partisipasi aktif dari masyarakat, lembaga legislatif dapat memahami lebih baik kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Mekanisme keterlibatan publik dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti:
- Pengumpulan pendapat masyarakat melalui survei dan diskusi publik.
- Penyelenggaraan hearing atau dengar pendapat dengan stakeholders terkait.
- Penggunaan media sosial untuk menerima masukan dari masyarakat.

Penyampaian Aspirasi Masyarakat
Penyampaian aspirasi masyarakat kepada lembaga legislatif dapat dilakukan melalui beberapa saluran. DPR dan DPD sebagai lembaga legislatif memiliki mekanisme untuk menerima dan menindaklanjuti aspirasi tersebut.
Contoh saluran penyampaian aspirasi masyarakat:
Saluran | Keterangan |
---|---|
Reses | Anggota DPR melakukan pertemuan dengan konstituen di daerah pemilihan. |
Media Sosial | Masyarakat dapat menyampaikan aspirasi melalui akun media sosial resmi lembaga legislatif. |
Surat dan Email | Masyarakat dapat mengirimkan surat atau email kepada lembaga legislatif. |
Dengan adanya berbagai saluran ini, masyarakat dapat lebih mudah menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mereka kepada lembaga legislatif.
Isu Kontemporer dalam Lembaga Legislatif
Lembaga legislatif di Indonesia saat ini menghadapi berbagai isu kontemporer yang memerlukan perhatian serius. Isu-isu ini tidak hanya mempengaruhi kinerja lembaga legislatif tetapi juga berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap proses legislasi.
Tantangan yang Dihadapi
Lembaga legislatif saat ini dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk tantangan legislatif yang berkaitan dengan proses pembuatan undang-undang yang semakin kompleks. Tantangan lainnya termasuk kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam proses legislasi.
Selain itu, lembaga legislatif juga menghadapi tantangan dalam hal meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses legislasi. Hal ini memerlukan inovasi dalam mekanisme keterlibatan publik.
Reformasi yang Diperlukan
Untuk menjawab tantangan legislatif dan isu kontemporer, reformasi legislatif menjadi sangat diperlukan. Reformasi ini harus mencakup peningkatan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat dalam proses legislasi.
Reformasi legislatif juga harus mempertimbangkan penggunaan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses legislasi. Dengan demikian, lembaga legislatif dapat meningkatkan kinerja dan kepercayaan masyarakat.
Dengan melakukan reformasi legislatif, lembaga legislatif dapat lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan lebih efektif dalam menjalankan fungsinya.
Hubungan Internasional Lembaga Legislatif
Dalam konteks global, lembaga legislatif Indonesia memainkan peran krusial dalam berbagai aspek hubungan internasional. Hubungan ini tidak hanya terbatas pada kerjasama bilateral atau multilateral, tetapi juga mencakup pengaruh global terhadap legislasi di Indonesia.
Kerjasama Antar Parlemen
Kerjasama antar parlemen merupakan salah satu aspek penting dalam hubungan internasional lembaga legislatif. Indonesia aktif dalam berbagai organisasi internasional seperti Inter-Parliamentary Union (IPU) dan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).
- Partisipasi dalam forum internasional untuk membahas isu-isu global.
- Penguatan hubungan bilateral dengan parlemen negara lain.
- Kerjasama dalam bidang legislasi dan pengawasan.
Melalui kerjasama ini, Indonesia dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman berharga dalam proses legislasi.
Pengaruh Global terhadap Legislasi
Pengaruh global terhadap legislasi di Indonesia semakin signifikan seiring dengan meningkatnya globalisasi. Isu-isu global seperti perubahan iklim, perdagangan internasional, dan hak asasi manusia memiliki dampak langsung terhadap proses legislasi di Indonesia.
Beberapa contoh pengaruh global terhadap legislasi meliputi:
- Penerapan standar internasional dalam peraturan nasional.
- Pengaruh perjanjian internasional terhadap pembuatan undang-undang.
- Respon legislatif terhadap krisis global.
Oleh karena itu, lembaga legislatif Indonesia harus responsif terhadap dinamika global untuk menciptakan legislasi yang efektif dan relevan.
Legislasi dan Hak Asasi Manusia
Dalam sistem demokrasi, lembaga legislatif berperan sebagai pengawas dan pelindung hak asasi manusia. Melalui proses legislasi, lembaga ini memiliki kemampuan untuk membentuk undang-undang yang mendukung perlindungan hak asasi manusia.
Perlindungan Hak Asasi Manusia melalui Undang-Undang
Proses legislasi yang efektif dapat memastikan bahwa hak asasi manusia dilindungi dengan baik. Undang-undang yang dihasilkan oleh lembaga legislatif harus selaras dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia yang diakui secara internasional.
Beberapa langkah konkret yang dapat diambil oleh lembaga legislatif dalam melindungi hak asasi manusia antara lain:
- Menghasilkan undang-undang yang secara eksplisit melindungi hak asasi manusia.
- Mengawasi pelaksanaan undang-undang yang berkaitan dengan hak asasi manusia.
- Mengadakan dengar pendapat publik untuk memahami aspirasi masyarakat terkait hak asasi manusia.
Peran Lembaga Legislatif dalam Isu Hak Asasi Manusia
Lembaga legislatif memiliki peran yang sangat penting dalam menangani isu-isu hak asasi manusia. Dengan kekuatan legislasi yang dimiliki, lembaga ini dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dan memastikan bahwa hak asasi manusia dihormati.
Berikut adalah tabel yang menggambarkan peran lembaga legislatif dalam isu hak asasi manusia:
Peran | Deskripsi |
---|---|
Membuat Undang-Undang | Menghasilkan undang-undang yang melindungi hak asasi manusia. |
Mengawasi Eksekutif | Mengawasi tindakan pemerintah untuk memastikan kepatuhan terhadap hak asasi manusia. |
Mendengar Aspirasi Masyarakat | Mengadakan dengar pendapat untuk memahami kebutuhan dan aspirasi masyarakat terkait hak asasi manusia. |
Dengan demikian, lembaga legislatif memainkan peran kunci dalam melindungi dan mempromosikan hak asasi manusia di Indonesia. Melalui legislasi yang tepat dan pengawasan yang efektif, lembaga ini dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih adil dan menghormati hak asasi manusia.
Edukasi dan Sosialisasi Hukum
Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat adalah salah satu tujuan utama lembaga legislatif melalui edukasi dan sosialisasi. Dengan demikian, masyarakat dapat memahami hak dan kewajiban mereka, serta berpartisipasi aktif dalam proses legislasi.
Upaya Meningkatkan Kesadaran Hukum
Lembaga legislatif menjalankan berbagai program untuk meningkatkan kesadaran hukum masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui edukasi hukum yang efektif. Edukasi ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti penyuluhan hukum, seminar, dan kerja sama dengan lembaga pendidikan.
Selain itu, lembaga legislatif juga melakukan sosialisasi hukum melalui media massa dan media sosial untuk menjangkau masyarakat luas. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Program Edukasi Publik oleh Lembaga Legislatif
Lembaga legislatif menyelenggarakan berbagai program edukasi publik untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang hukum. Program-program ini mencakup penyuluhan hukum di daerah-daerah, kerja sama dengan organisasi masyarakat sipil, dan penyediaan materi edukasi yang mudah diakses oleh publik.
Dengan adanya program edukasi publik, masyarakat menjadi lebih informed tentang proses legislasi dan peraturan perundang-undangan. Hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses demokrasi.
- Penyuluhan hukum di daerah-daerah
- Kerja sama dengan organisasi masyarakat sipil
- Penyediaan materi edukasi yang mudah diakses
Dalam rangka meningkatkan kesadaran hukum masyarakat, lembaga legislatif terus berupaya untuk mengoptimalkan program-program edukasi dan sosialisasi hukum. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami dan menjalankan hukum dengan baik.
Kesimpulan
Lembaga legislatif memiliki peran vital dalam proses pembuatan undang-undang di Indonesia. Dengan memahami struktur, fungsi, dan peran lembaga ini, kita dapat melihat bagaimana proses legislasi berjalan.
Pencapaian dan Refleksi
Dalam beberapa tahun terakhir, lembaga legislatif telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembuatan undang-undang. Refleksi legislatif menunjukkan bahwa masih ada tantangan yang harus diatasi, seperti meningkatkan transparansi dan partisipasi publik.
Menghadapi Masa Depan
Harapan untuk masa depan legislasi di Indonesia adalah bahwa lembaga legislatif akan terus meningkatkan kualitas dan efektivitas dalam menjalankan fungsinya. Dengan demikian, diharapkan proses legislasi akan menjadi lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Dengan demikian, kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa lembaga legislatif memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembuatan undang-undang di Indonesia, dan harapan masa depan legislasi adalah bahwa lembaga ini akan terus meningkatkan kualitas dan efektivitas dalam menjalankan fungsinya, sehingga proses legislasi akan menjadi lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, mencerminkan refleksi legislatif yang positif.
FAQ
Apa itu lembaga legislatif di Indonesia?
Lembaga legislatif di Indonesia adalah lembaga yang bertugas membuat undang-undang, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Apa fungsi utama DPR?
Fungsi utama DPR adalah membuat undang-undang, mengawasi eksekutif, dan mengatur anggaran negara.
Bagaimana proses pembuatan undang-undang di Indonesia?
Proses pembuatan undang-undang di Indonesia melibatkan beberapa tahapan, termasuk pengusulan rancangan undang-undang, pembahasan di komisi, dan pengesahan di sidang paripurna.
Apa peran DPD dalam legislasi?
DPD berperan dalam memberikan pertimbangan dan masukan pada proses legislasi, terutama terkait dengan kepentingan daerah.
Bagaimana lembaga legislatif mengawasi eksekutif?
Lembaga legislatif mengawasi eksekutif melalui mekanisme pengawasan, termasuk interpelasi, angket, dan hak menyatakan pendapat.
Apa itu legislasi dan bagaimana hubungannya dengan hak asasi manusia?
Legislasi adalah proses pembuatan undang-undang, dan memiliki hubungan erat dengan hak asasi manusia karena undang-undang dapat digunakan untuk melindungi hak asasi manusia.
Bagaimana lembaga legislatif berinteraksi dengan masyarakat?
Lembaga legislatif berinteraksi dengan masyarakat melalui keterlibatan publik dalam proses legislasi, penyampaian aspirasi masyarakat, dan program edukasi publik.
Apa tantangan yang dihadapi lembaga legislatif di Indonesia?
Lembaga legislatif di Indonesia menghadapi beberapa tantangan, termasuk meningkatkan kualitas legislasi, mengatasi korupsi, dan meningkatkan kesadaran hukum masyarakat.
Bagaimana lembaga legislatif berperan dalam konteks internasional?
Lembaga legislatif berperan dalam konteks internasional melalui kerjasama antar parlemen dan mempengaruhi legislasi nasional dengan isu-isu global.
BACA JUGA DI ARTIKEL KAMI >>