7 Film Dilarang di Negara Lain | Menyinggung Satu Negara!
Banyaknya film dari berbagai genre yang dirilis setiap tahun membuat kita tidak heran jika produser berusaha membuat jalan cerita yang berbeda dibandingkan film lain untuk menarik minat penonton.
Sayangnya, elemen unik yang coba ditampilkan beberapa film terkadang menjadi kontroversi di suatu negara. Hal ini mengakibatkan penyensoran di beberapa bagian, hingga dilarang sama sekali.
Nah, kalau mau tahu film mana yang terlalu banyak mengandung konten negatif untuk disensor sehingga jalan satu-satunya adalah dibanned, simak penjelasan Jaka di bawah ini.
Terkadang, lembaga sensor film memiliki alasan sepele untuk menyensor sebuah film, seperti menolak tahayul atau tidak ingin menampilkan dua warna sekaligus.
Namun, beberapa alasan yang diberikan juga dianggap sah, seperti menyinggung perasaan pemimpin negara, mengejek ibu kota negara, dan menolak menghadirkan mantan anggota militer negara musuh.
Berikut daftar film yang dilarang tayang di beberapa negara karena dianggap melanggar nilai moral yang diusung negara tersebut, dan mengancam keamanan negara.
1. Ghostbusters (2016)
China merupakan salah satu negara yang memiliki peraturan ketat terkait sensor film. Beberapa film Hollywood sempat kena sensor, bahkan dilarang tayang di negeri Tirai Bambu ini, salah satunya Ghostbusters.
Film tersebut dilaporkan dilarang tayang di China karena dianggap mempromosikan aliran sesat dan takhayul. Namun, berdasarkan sumber lain, alasannya bukan karena itu, geng.
Ia mengatakan, masyarakat China tidak tertarik dengan reboot Ghostbusters (1984). Lagi pula, bagaimana Anda bisa tertarik jika Anda tidak pernah menonton filmnya sama sekali karena dilarang oleh negara? Jadi, mana yang menurut Anda adalah alasan yang tepat?
2. Kembali ke Masa Depan (1985)
Masih tentang masalah sensor film di China, kali ini film yang terkena dampak adalah Back to the Future yang dilarang tayang karena bertemakan perjalanan waktu.
Pemerintah Cina menganggap film dan serial TV dengan tema-tema ini sering menampilkan peristiwa dan karakter yang tidak akurat secara historis, membuat mitos, memiliki plot yang aneh, menggunakan taktik yang tidak masuk akal, dan mempromosikan feodalisme, takhayul, dan reinkarnasi.
Alhasil, selain Back to The Future, film bertema perjalanan waktu seperti Star Trek dan Planet of the Apes juga dilarang tayang di negara ini. Tapi, kenapa Avengers: Endgame bisa tayang? Padahal film ini juga mengangkat tema perjalanan waktu.
3. Wawancara (2014)
Bergeser ke negara tetangga China, kali ini isu sensor film datang dari Korea Utara yang mengakibatkan film The Interview dilarang tayang di negara tersebut.
Pasalnya, film yang dibintangi Seth Rogen dan James Franco ini memiliki jalan cerita tentang upaya pembunuhan Kim Jong-un selaku Pemimpin Tertinggi Korea Utara.
Perwakilan dari Kementerian Luar Negeri Korea Utara menyatakan bahwa membuat dan merilis film dengan plot untuk menyakiti pemimpin negara mereka adalah bentuk terorisme dan seruan untuk perang. Mereka juga tak segan-segan melakukan serangan balik jika Amerika Serikat masih berani menayangkan film tersebut.
Oleh karena itu, banyak yang mengira bahwa Korea Utara berada di balik kasus peretasan besar-besaran yang dialami Sony Pictures Entertainment sebagai distributor The Interview, meski tentu saja Korea Utara membantah tuduhan tersebut.
4. Wanita Ajaib (2017)
Sebagai salah satu film terbaik dari DCEU, Wonder Woman menunjukkan bahwa film dengan superhero wanita juga bisa sukses di pasaran. Film ini mendapat banyak review positif dari penonton, terutama mengenai akting Gal Gadot.
Sayangnya, justru karena pemilihan aktris dalam film inilah Wonder Woman dilarang tampil di Lebanon dan negara lain yang tergabung dalam Liga Arab.
Pasalnya, Lebanon yang selama ini berperang dengan Israel merasa tidak nyaman menampilkan Gadot yang pernah menjadi bagian dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Sayangnya, ini dianggap sebagai gerakan anti-Semit terhadap Gadot yang adalah seorang Yahudi.
5. Istana Rusak (1999)
Aktris Claire Danes dinyatakan sebagai persona non grata (orang yang tidak diinginkan) oleh pemerintah Filipina setelah menyelesaikan syuting untuk film Brokedown Palace di Manila.
Ini akibat komentar Denmark yang menyebut ibu kota Filipina itu tempat yang menakutkan dan aneh. Selain itu, ia juga menambahkan bahwa Manila bau kecoa, penuh tikus, tidak memiliki sistem pembuangan limbah, dan penduduknya tidak memiliki apa-apa.
Meski kemudian Denmark mengoreksi pernyataannya bahwa yang dia maksud hanya lokasi syuting dan bukan seluruh Manila, namun tetap dianggap terlambat.
Sumber :
- https://teknosentrik.com/165-63-l53-200/
- https://teknosentrik.com/183-63-153-200-link/
- https://www.chip.co.id/alight-motion-pro/
- https://www.i4startup.id/whatsapp-plus/
- https://rollingstone.co.id/kinemaster-diamond/
- https://officialjimbreuer.com/kinemaster-diamond/
- https://memphisthemusical.com/kinemaster-diamond/
- https://www.gurupendidikan.co.id/x8-sandbox-apk/
- https://www.dosenpendidikan.co.id/x8-sandbox-apk/
- https://www.gurupendidikan.co.id/yowhatsapp/
- https://katakan.id/
- https://rollingstone.co.id/1111-90-l50-204/
- https://rollingstone.co.id/18563-l53-200/
- https://rollingstone.co.id/185-63-253-2001/
- https://rollingstone.co.id/45-76-333-444/
- https://vncallcenter.com/cara-transfer-pulsa-telkomsel/
- https://rollingstone.co.id/picsart-pro/
- https://newsinfilm.com/picsart-pro-apk/
- https://voi.co.id/picsart-pro/
- https://officialjimbreuer.com/picsart-pro/